Pembicaraan mengenai perebutan
kepemilikan Gunung Kelud antara Blitar dan Kediri, akhir-akhir ini kembali
memanas. Keputusan gubernur untuk mengembalikan status kepemilikan Gunung Kelud
menjadi milik kota dan kabupaten Blitar ditanggapi gembira masyarakat Blitar.
Filosofi dari lagu daerah Blitar yang di dalam liriknya terselip lirik “Gunung
Kelud kang ngayomi” benar-benar terjadi. Coba kita telisik lagi peristiwa
meletusnya Gunung Kelud
dua tahun lalu. Saat itu status kepemilikan Kelud masih menjadi milik Kabupaten
Kediri. Ketika itu masyarakat Blitar yang sudah menganggap Gunung Kelud menjadi
milik mereka sendiri merasa terdholimi, karena keputusan gubernur yang
mematenkan Kelud menjadi milik Kediri. Namun nampaknya alam pun seakan dapat
memilih sendiri kota mana yang berhak memiliinya. Saat Kelud mengamuk setahun
lalu, Blitar tak tersentuh sedikit pun oleh amarahnya. Justru kota-kota yang
jaraknya puluhan kilometer dari Kelud yang menjadi pelampiasannya. Misterius
memang, yang jelas kini Kelud memilih untuk kembali mengayomi lagi kota dan
kabupaten Blitar.
Bukan hanya Kelud yang menjadi
pesona pemikat Blitar. Julukan kota patria yang lekat dengan Blitar agaknya
memang cocok menjadi milik Blitar. Plokamator kita Bapak Ir. Soekarno kini di
semayamkan di kota Blitar, banyak peninggalan sejarah perjuangan beliau yang
berada di Blitar. Benda-benda bersejarah beliau banyak tersimpan dan tertata
rapi di museum Bung Karno. Membahas tentang barang peninggalan Bung Karno, ada
salah satu lukisan, memang bukan peninggalan beliau, tapi lukisan ini sengaja
di buat untuk mengapresiasi jasa Bung karno yang tersimpan di Museum Bung
karno. Dalam lukisan tersebut tersimpan misteri, banyak orang berkata di bagian
dada dari lukisan Bung Karno tersebut memilki denyut jantung, layaknya makhluk
hidup. Setiap orang yang pergi ke museum, hal pertama yang mereka buktikan
adalah mitos tersebut, ada sebagian orang yang mampu melihatnya, namun tak
jarang ada juga orang yang tidak bisa melihatnya. Bukan hanya itu, misteri mata
uang kuno yang ada di museum itu, yang bisa menggulung sendiri ketika berada di
telapak tangan seseorang, itu juga menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan
lokal maupun luar daerah untuk sekedar mampir dan membuktikan kebenaran mitos
tersebut.
Bukan hanya itu saja, ada satu
peristiwa lagi yang sampai saat ini masih misterius. Pemberontakan PETA di
Blitar 14 Februari puluhan tahun lalu yang lekat dengan kisah patriotisme
Sudanco Supriyadi dan misteri hilangnya beliau saat eksekusi mati. Dalam
peristiwa itu, dikisahkan Sudanco Supriyadi yang merupakan salah satu pimpinan
PETA Blitar tertangkap oleh musuh, dan akan mendapat eksekusi mati, namun saat
eksekusi mati tiba-tiba beliau dikatakan telah menghilang, bahkan sampai saat
ini keberadaan beliau masih misterius, tidak ada yang tahu, apakah beliau masih
hidup ataukah sudah wafat, dan bahkan letak persemayaman terakhir beliau pun
tak seorang pun yang tahu. Memang semua kisah-kisah tersebut menjadi cerita
tersendiri tentang Blitar.
Kabupaten Blitar yang berada di
daerah pesisir pantai, sehingga membuat blitar memiliki banyak pantai.
Pantai-pantai yang terkenal di Blitar seperti, pantai tambakrejo, pantai
jolosutro dan pantai serang. Semua pantai- pantai itu merupakan pantai laut
selatan yang kental dengan kisah misteri ratu pantai selatan, sehingga di
setiap pantai itu memiliki cerita sendiri tentang Nyi Roro Kidul lengkap dengan
misteri-misterinya. Daerah Blitar merupakan daerah dataran tinggi dan juga
daerah dataran rendah, sehingga obyek wisata di Blitar sangat banyak mulai dari
pantai, sampai perkebunan teh. Obyek wisata
Blitar yang sangat banyak itu, ada yang sudah tereksplore ada juga yang masih
menjadi mesterius, dan belum terjamah oleh orang lain, seperti pantai peh pulo,
air terjun kedung grenjeng dan lain-lain. Di sana belum banyak terjamah oleh
tangan manusia sehingga jika kita pergi kesana, kita seperti terdampar kesebuah
pulau. Perlu waktu banyak untuk bisa mengeksplore Blitar, kota kecil yang penuh
dengan misteri dan menyimpan keindahan surga dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar