1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya
akan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Dari sabang sampai merauke
terbentang alam luas yang semuanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai
dari hasil pertanian, perikanan, dan pertambangan. Selain itu Indonesia juga
memiliki sumber daya manusia yang memiliki potensi tinggi, didukung dengan
jumlahnya yang menduduki peringkat ke 4 negara terpadat di dunia, setelah
China, India dan Amerika Serikat menurut perhitungan organisasi internasional
PBB dan Biro Pusat Statistik masing-masing negara untuk tahun 2012—2013. Dalam
hal pertumbuhan ekonomi, potensi alam yang dimiliki Indonesia memiliki andil
yang cukup besar, kekayaan sumber daya alam tersebut dapat mempermudah
masyarakatnya untuk menganeka ragamkan jenis usahanya. Selain itu kualitas
sumber daya manusia Indonesia juga sangat baik. Banyak pengrajin-pengrajin
lokal, dan pengusaha-pengusaha yang saat ini mampu bersaing di perdagangan
internasional.
Dari tahun ke tahun pertumbuhan
ekonomi Indonesia semakin meningkat. Dahulu Indonesia dikenal dengan negara
agraris, karena hampir seluruh kegiatan ekonominya dilakukan melalui bercocok
tanam. Namun sekarang kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia semakin beragam.
Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
Menurut (Choiruddin, 2013) dilihat dari lapangan usaha dan pemiliknya, dapat
dibedakan menjadi usaha ektraktif yaitu usaha yang mengambil secara langsung
manfaat dari alam, seperti perikanan atau pertambakan dan pertambangan. Jenis usaha
pertanian, yaitu usaha mengolah tanah dan menanaminya dengan jenis tanaman yang
bermanfaat. Jenis usaha industri, yakni jenis usaha untuk menghasilkan barang
baru, atau mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan setengah jadi
atau barang jadi, bentuk usaha industri antara lain perusahaan tekstil, mobil,
sepatu, dan industri bahan pangan. Selain itu ada jenis usaha dagang, yaitu
jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan barang produksi dari berbagai
produsen atau penghasil. Kemudian barang produksi dijual kembali kepada
konsumen atau pemakai. Jenis usaha yang terakhir adalah jenis usaha jasa, usaha
jasa adalah jenis usaha yang bertujuan memberi pelayanan kepada konsumen. Usaha
jasa merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dikelola sendiri atau
perseorangan (Simanjorang, 2013).
Usaha jasa terbagi dalam
kelompok-kelompok berikut, jasa transportasi adalah jenis usaha pelayanan untuk
pengangkutan orang atau barang-barang hasil industri dari suatu tempat ke
tempat lain. Contoh jasa transportasi di antaranya perusahaan pengangkutan,
seperti bus, truk, kapal laut, dan pesawat. Jasa lainnya, seperti jasa asuransi,
perbankan, pengiriman barang atau paket, dan jasa pengacara (Choiruddin, 2013).
Selain itu ada juga usaha jasa yang melayani kebutuhan masyarakat seperti,
usaha rental komputer, mobil, dan usaha jasa laundry.
Hal yang perlu mendapat perhatian
khusus untuk usaha-usaha dia atas adalah dalam hal mendirikan perusahaan atau dapat
diartikan dengan pendirian usaha baru, perluasan usaha atau memindahkan usaha
(relokasi). Mendirikan usaha merupakan hal yang kerap dilakukan oleh seorang
pengusaha. Mendirikan usaha adalah suatu hal yang strategis (Tantri, 2009: 91).
Untuk itu perlu adanya pertimbangan khusus untuk memutuskannya. Banyak hal yang
harus dipertimbangkan terutama dari sudut ekonomi, ketersedian bahan baku, dan
kemampuan memproduksi secara ekonomis (Tantri, 2009: 91). Selain itu ada banyak
hal yang menjadi alasan para pengusaha untuk mendirikan usaha. Termasuk untuk
pendirian jenis usaha jasa.
Pemilihan tempat untuk mendirikan
usaha juga salah satu hal yang perlu diperhatikan. Dewasa ini banyak
usaha-usaha kecil yang baru berdiri, khususnya di lokasi yang dianggap
strategis oleh pengusaha. Seperti, banyaknya pengusaha-pengusaha kecil yang mendirikan
jenis usaha jasa laundry di daerah kos
baik kos-kosan untuk pegawai maupun mahasiswa. Para pengusaha tentunya memiliki
beberapa alasan memilih lokasi tersebut.
Oleh karena itu berdasarkan latar
belakang diatas maka, dalam makalah ini penulis memilih judul “Pengaruh
Pemilihan Lokasi terhadap Pendirian Usaha Jasa Laundry”.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki
rumusan masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana
pengaruh pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha jasa laundry?
2) Bagaimana
dampak pendirian usaha jasa laundry
bagi masyarakat lokal?
3) Masalah-masalah
apa saja yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam pendirian usaha jasa Laundry?
1.3 Tujuan Masalah
Makalah ini memiliki
tujuan sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan
apa pengaruh pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha jasa laundry.
2) Mendeskripsikan
apa dampak pendirian usaha jasa laundry
bagi masyarakat lokal.
3) Menyebutkan
masalah- masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam pendirian usaha jasa laundry.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian Pemilihan
Lokasi Usaha, Pendirian Usaha dan Usaha Jasa Laundry
2.1.1 Pemilihan Lokasi
Dalam memilih lokasi untuk mendirikan
usaha sama pentingnya dalam hal memilih kepemilikan dan sumber pembiayaan
tertentu. Keputusan yang menyangkut pemilian lokasi memiliki dampak yang luas
dan panjang terhadap masa depan perusahaan kecil (Zimmerer dan Scarborough,
2009: 290). Pengusaha atau wirausahawan yang memilih lokasi usahanya secara
bijak (mempertimbangkan preferensi pelanggan dan kebutuhan perusahaann) dapat
membangun keunggulan kompetitif yang penting dari pada para pesainnya yang
memilih lokasi usaha secara serampangan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290).
Dalam memilih lokasi usaha, para pengusaha harus mempertimbangkan berbagai hal,
salah satunya tentang kesesuaian karakteristik lokasi dengan usaha yang akan
didirikan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Seperti perusahaan rokok,
harus memilih lokasi yang memiliki ketersediaan tenaga kerja yang banyak, karena
dalam proses memproduksi produknya perusahaan rokok membutuhkan banyak tenaga
kerja. Selain itu pemilihan lokasi juga akan mempengaruhi seberapa banyak
perusahaan akan mendapat pelanggan. Misalnya pengusaha toko buku dan alat tulis
akan mendapat banyak pelanggan jika mendirikan usahanya dekat dengan sekolah
atau universitas, karena dalam lokasi sekolah atau universitas adanya toko buku
dan alat tulis tersebut dapat membantu dan memenuhi kebutuhan para siswa atau
mahasiswa.
Jadi untuk jenis usaha apapun pemilihan
lokasi menjadi hal mutlak dan perlu untuk menjadi bahan pertimbangan bagi
pengusaha yang hendak memulai usahanya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan
seperti banyaknya tenaga kerja, ketersediaan bahan baku dan kedekatan dengan
pasar. Ketiga pertimbangan tersebut juga akan mempengaruhi jenis usahanya.
Seperti usaha yang mempertimbangkan lokasi yang dekat dengan tenaga kerja adalah
jenis usaha yang padat karya, lokasi yang dekat dengan bahan baku adalah jenis
usaha yang mengolah barang-barang berat seperti pertambangan dan lokasi usaha
yang memiliki kedekatan dengan pasar biasanya usahanya berupa industri garmen
atau konveksi. Alasan mereka memilih lokasi masing-masing karena jika usaha
tambang dekat dengan bahan baku, maka akan mengurangi anggaran untuk biaya
angkut barang. Sedangkan usaha garmen memilih lokasi dekat dengan pasar karena,
para pengusaha membutuhkan informasi yang terbaru dari keinginan pasar mengenai
model-model baju yang diinginkan oleh pelanggan.
Proses untuk mengambil keputusan
pemilihan lokasi menyerupai piramida, dimulai dari yang terluas hingga terkecil
(Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Langkah pertama dalam menentukan lokasi
usaha adalah memilih wilayah regional (negara), wilayah mana di suatu negara
yang sesuai dengan karakteristik perusahaan. Prioritas utama pengusaha dalam
memilih wilayah adalah pelanggan.
Setelah memilih wilayah yang tepat
pengusaha harus menentukan lokasi yang lebih rinci lagi seperti provinsi, faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan antara lain kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan
bahan baku yang diperlukan, tingkat upah, kebutuhan persediaan tenaga kerja,
tingkat pajak, akses internet dan biaya operasional total.
Langkah berikutnya adalah menentukan
kota. Memilih kota merupakan hal yang lebih mendalam lagi yang harus dilakukan
pengusaha. Hal-hal yang menjadi pertimbangan pengusaha juga semakin mendetail,
seperti mengenali kota dan lingkungan di sekitarnya, mempelajari karakteristik
warga kota (kepadatan penduduk, tren pertumbuhan, ukuran keluarga, dan lain
lain). Langkah terakhir dalam proses pemilihan lokasi adalah memilih tempat
yang aktual untuk perusahaan.
Dalam memilih kriteria lokasi untuk
bisnis ritel dan jasa tidak banyak keputusan penting yang diambil. Karena
keberhasilan perusahaan jasa bergantung pada kestabilan aliran perusahaan. Para
pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan dan pilihan target pelanggan
(Zimmerer dan Scarborough, 2009: 307). Berikut menurut (Zimmerer dan
Scarborough, 2009: 307—312) pertimbangan yang perlu dilakukan pengusaha jasa
adalah:
1) ukuran
daerah perdagangan
2) kesesuaian
ritel
3) tingkat
persaingan
4) indeks
kejenuhan ritel
5) jaringan
transportasi
6) hambatan
Fisik, rasial, atau emosional
7) hambatan
politis (perundang-undangan).
Selain itu ada
bebarapa teori dalam pemilihan lokasi perusahaan yang di ungkapkan oleh
(Tantri, 2009: 102) antara lain:
1) teori
Weber
2) teori Lucas
3) teori kindelberger
2.1.2 Pendirian Usaha
Pendirian usaha bisa
diartikan juga sebagai perelokasian usaha (pemindahan lokasi usaha). Keputusan
dalam pendirian usaha merupakan keputusan yang stategis, untuk itu perlu
dipelajari berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan konsep-konsep dasar
dalam mendirikan perusahaan atau usaha. Pengembangan perusahaan tergantung pada
sifat pengusaha, selain itu juga dipengaruhi oleh kerangka dasar yang dipilih
antara lain: visi (vision), misi (mission), sasaran (objective), strategi (stategy), dan kebijakan (policy) pendapat ini
diungkapkan oleh (Tantri, 2009: 93).
Selain perumusan konsep dasar
perusahaan, setiap pengusaha atau pimpinan perusahaan yang akan mendirikan
usaha perlu mengetahui masalah-masalah fungsional yang akan dihadapi (Tantri,
2009: 96—131) yaitu:
1)
masalah hukum, meliputi: penyusunan
Anggaran Dasar atau Akte pendirian, serta pengesahan dan perizinan
2)
masalah teknis, meliputi: lokasi per usahaan,
teori tentang pemilihan lokasi perusahaan, serta pemilihan mesin dan teknologi
3)
masalah ekonomi, meliputi: biaya proyek,
sumber pembiayaan, dan proyeksi keuangan
4)
masalah manajemen, meliputi:
fungsi-fungsi manajemen, faktor-faktor keberhasilan pemimpin, dan
masalah-masalah dalam ekspansi dan
relokasi
2.3.1 Usaha Jasa Laundry
Usaha laundry merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa,
lebih tepatnya jasa mencuci dan setrika baju. Pada dasarnya usaha laundry sama dengan mencuci di rumah, namun hasilnya
dinilai oleh pelanggan (Laundry, 2011). Sehingga dalam mendirikan usaha jasa laundry membutuhkan beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, antara lain: memperhatikan kualitas pelayanan, perlengkapan
dan peralatan apa saja yang akan digunakan, dan tak kalah penting pemilihan
lokasi usaha. Pengusaha laundry tidak
akan mendirikan laundry jika berada di
desa, karena sebagian besar orang desa akan lebih memilih untuk mencuci baju
sendiri. Selain itu para pengusaha laundry
juga harus memperhatikan hal-hal detail usahanya, seperti bagaimana cara
menghilangkan noda yang membandel seperti noda minyak, oli serta permen karet
dan tetap menjaga keutuhan kain, tidak
merusak serat kain.
Bagi para pengusaha baru yang ingin
mendirikan usaha jasa laundry baru perlu
memperhatikan beberapa hal untuk meminimalisir risiko kebangkrutan yang
dikemukakan oleh (Chandra, 2012) antara lain:
1)
pemilihan lokasi usaha, hal
ini yang menjadi pertimbangan utama dalam mendirikan usaha jasa laundry.
2)
riset marketing, lakukan survei kecil-kecilan
terhadap kemungkinan adanya pesaing atau kompetitor.
3)
langkah inovasi, konsumen laundry jaman sekarang sangat menyukai
pelayanan yang fleksibel atau bervariasi. Misalnya, anda bisa membuat layanan laundry antar jemput, harga diskon untuk
paket cuci baju milik satu keluarga, layanan laundry dengan sabun dan pelembut sesuai pilihan pelanggan, dan
sebagainya.
4)
cara promosi, jangan
ragu-ragu dalam mempromosikan bisnis laundry
anda. Misalnya dengan lebih menjalin keakraban dengan masyarakat di sekitar
usaha anda. Anda juga bisa mengeposkan usaha anda di forum online serta
menggunakan metode pemasaran lokal seperti membuat brosur untuk dibagi-bagikan
atau ditempel di tempat-tempat strategis.
2.2 Pengaruh Pemilihan
Lokasi terhadap Pendirian Usaha jasa Laundry
Dewasa ini usaha laundry semakin menjadi usaha yang banyak dipilih oleh
pengusaha-pengusaha, karena memiliki potensi yang begitu besar terutama dengan
berkembangnya berbagai tempat usaha dan pemukiman yang pada gilirannya menambah
pelanggan potensial untuk menyewa jasa cuci pakaian. Potensi keuntungan dari
usaha laundry ini membuat banyak
orang berminat untuk membuka usaha laundry,
mulai dari ibu rumah tangga, pegawai yang baru di-PHK hingga mahasiswa. Akan
tetapi, banyak pebisnis pemula yang ketika memulai bisnis ini ternyata
menyadari bahwa membuka dan menjalankan bisnis laundry tidak semudah yang dijalankan, sehingga akhirnya bisnis
tersebut menjadi bangkrut di tengah jalan. Keputusan untuk mendirikan usaha
membutuhkan beberapa kerangka dasar yang dipilih antara lain: visi (vision), misi (mission), sasaran (objective), strategi (strategy), dan kebijakan (policy)
pendapat ini diungkapkan oleh (Tantri, 2009: 93).
Untuk itu pengusaha yang ingin membuka
usaha laundry baru harus
memperhatikan kelima konsep dasar tersebut. Selain itu pengusaha harus
mengetahui masalah-masalah fungsional yang akan dihadapi nanti, seperti masalah
teknis yang meliputi strategi pemilihan lokasi (Tantri, 2009: 96—131).
pemilihan lokasi usaha membutuhkan pertimbangan khusus dari pengusaha.
Dalam pemilihan
lokasi usaha, Pencarian lokasi yang tepat merupakan hal yang sangat
penting. Sebuah bisnis laundry membutuhkan pelanggan
yang akan sering memanfaatkan usaha jasa ini, misalnya daerah pemukiman yang
banyak dihuni pekerja dari luar kota atau menjadi lokasi rumah kos dan asrama
mahasiswa. Sekedar memilih daerah kompleks perumahan saja belum tentu
menjanjikan, terutama bila komplek tersebut lebih banyak dihuni rumah-rumah
pribadi milik para keluarga, sebab ibu rumah tangga biasanya lebih suka mencuci
pakaian keluarganya sendiri atau menyerahkan pada pembantu. Seperti halnya
ibu-ibu di daerah pedesaan yang lebih rela mengeluarkan uang untuk membeli kue
dari pada untuk membayar jasa laundry.
Keputusan yang
menyangkut pemilihan lokasi memiliki dampak yang luas dan panjang terhadap masa
depan perusahaan kecil (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 290). Dalam pemilihan
kriteria lokasi untuk usaha jasa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
kestabilan aliran perusahaan. Para pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan
dan pilihan target pelanggan (Zimmerer dan Scarborough, 2009: 307).
Begitu penting pengaruh pemilihan
lokasi dalam mendirikan sebuah usaha laundry.
Pengusaha harus mempertimbangkan kesesuaian lokasi dengan target pelanggan
dan lain sebagainya, karena arti pelanggan dalam perusahaan jasa sangat penting.
Oleh karena itu pendirian usaha laundry
tidak akan berkembang jika didirikan di daerah pedesaan dan hanya dalam komplek
perumahan yang hanya ada sedikit pelanggan. Strategi Pemilihan lokasi untuk
sebuah usaha sangat penting bagi pengusaha yang ingin mendirikan usaha
baru. Jika pengusaha
salah strategi dalam pemilihan lokasi industri maka usahanya bisa jadi tidak
akan berkembang bahkan akan bangkrut di tengah jalan.
2.3 Dampak Pendirian
Usaha Jasa Laundry bagi Masyarakat
Lokal.
Pendirikan sebuah usaha dapat
memengaruhi lingkungan disekitarnya, baik dalam lingkungan alam maupun
lingkungan sosialnya. Pendirian usaha dapat berdampak positif maupun negatif
bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Menurut (Sukirno., dkk, 2011: 62)
lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasi berbagai
perusahaan dan kepada kemampuannya untuk memperoleh keuntungan. Keadaan
lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan usaha akan menimbulkan pengaruh
penting kepada cara mengelola usaha yang dijalankan. Lingkungan usaha meliputi
dua golongan yaitu: lingkungan pasar dan lingkungan bukan pasar. Gambaran lingkungan
usaha dalam suatu perusahaan dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut (Sukirno.,
dkk, 2011: 65).
Gambar
1.1 lingkungan usaha dalam suatu perusahaan.
|
Lingkungan
bukan pasar
|
Kestabilan
politik
|
Kestabilan perekonomian negara
|
Kebijakan
pmerintahan
|
Lingkungan
pasar
|
Perusahaan-perusahaan
|
Pesaing dan perusahaan lain
|
Pemberi modal dan
pinjman
|
Langganan/ costumer
|
pekerja
|
Penyedia bahan mentah
|
Organisasi
perburuhan dan organisasi masyarakar lain
|
Ciri demografi dan
sistem sosial dan kebudayaan
|
Keadaan perekomonian
dan politik global
|
Peraturan dan UU
pelaksanaannya
|
Dalam bagan tersebut dijelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan
lingkungan
disekitar operasi perusahaan. Dalam lingkungan pasar ada salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi jalannya perusahaan terutama untuk perusahaan yang bergerak
pada bidang jasa, seperti usaha laundry yaitu
faktor pelanggan (costumer). The costumer is king (pelanggan adalah
raja) istilah yang sering dinyatakan apabila membincangkan mengenai kegiatan
dalam dunia bisnis (Sukirno., dkk, 2011: 66). Dalam perusahaan jasa pelanggan
menjadi hal yang sangat penting sebagai keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
Dampak mendirikan sebuah usaha seperti laundry tentunya memiliki dampak positif
dan juga dampak negatif yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak, termasuk
masyarakat di sekitar perusahan tersebut. Berikut dampak pendirian usaha bagi
lingkungan sekitarnya.
1)
Dampak positif pendirian usaha laundry antara lain.
a. Dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dengan mendirikan usaha laundry masyarakat yang belum memiliki
pekerjaan (pengangguran) memiliki kegiatan yang tentunya akan menambah penghasilannya.
Begitupun karyawan yang baru saja di-PHK, akan mendapatkan pekerjaan pengganti
yang dapat dilakukan untuk memperoleh penghasilan dan meningkatkan taraf
perekonomiannya.
b. Dapat
menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
dan juga lingkungan sekitarnya.
c. Perubahan
budaya yang dapat berdampak pada perubahan sikap masyarakat, yaitu masyarakat
akan mendapatkan sebuah gambaran tentang berwirausaha.
d. Mengajarkan
pada masyarakat untuk bisa menjadi seorang pengusaha, tidak hanya menjadi
karyawan dan bergantung pada pemimpin. Dengan berwirausaha masyarakat akan
mendapatkan penghasilan murni dari usahanya sendiri.
e. Perubahan
demografi, dengan terjadinya penurunan tingkat pengangguran. Dalam pembuatan
usaha tersebut tentunya pihak pengusaha membutuhkan tenaga kerja yang mana
dapat diambil dari lingkungan masyarakat sekitar.
f. Memberikan
kemudahan bagi masyarakat lokal. Dengan adanya pendirian usaha laundry masyarakat lokal yang sibuk dan
tidak sempat untuk mencuci baju akan mendapatkan kemudahan, menggunakan jasa laundry untuk membantu mencucikan baju.
Dampak
negatif pendirian usaha laundry antara
lain.
a. Banyaknya
pendirian usaha baru akan menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar
pengusaha yang notabene masih bertetangga dan berada dalam satu lingkungan. Hal
ini rentan mengakibatkan perpecahan, karena para pengusaha tersebut berebut
untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya namun target pelanggannya hanya
dalam lingkup yang sempit.
b. Mengurangi
sikap kemandirian masyarakat lokal. Dengan pendirian laundry, akan timbul sikap malas dari masyarakat sekitar,
masyarakat sekitar akan lebih memilih menggunakan jasa laundry dari pada mencuci bajunya sendiri. Hal ini akan menambah
pengeluaran mereka.
c. Memberikan
dampak negatif pencemaran lingkungan, karena dengan pendirian usaha laundry akan menambah tingkat pencemaran
air di sekitar lokasi usaha yang berasal dari pembuangan air hasil pencucian.
2.4 Masalah- Masalah
yang Akan Dihadapi oleh Pengusaha dalam Pemilihan Lokasi Pendirian Usaha Jasa Laundry.
Dalam mendirikan sebuah usaha tentu akan
menimbulkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh pengusaha, demi menyukseskan
usahanya. Begitupun dengan usaha laundry,
banyak masalah-masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha yang ingin mendirikan
usaha laundry. Berikut
masalah-masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha dalam mendirikan sebuah
perusahaan baru yang di ungkapkan oleh (Tantri, 2009: 96—130).
1) Masalah
fungsional
Masalah hukum
Berhubungan dengan perizinan usaha
secara resmi, meskipun usaha laundry termasuk
usaha kecil menengah perizinan usaha sangat perlu dan dibutuhkan untuk
menghindari hal-hal hukum yang tidak diinginkan. Setiap pengusaha yang ingin
mendirikan usaha harus melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
yang dapat di peroleh dari BAPEDAL atau pemda (Tantri, 2009: 99).
2) Masalah
teknis
Masalah
teknis yang akan dihadapi pengusaha dalam mendirikan usaha laundry antara lain.
a. Pemilihan
lokasi
Pemilihan lokasi
merupakan hal yang sangat krusial dan oenting yang harus di hadapi oleh
pengusaha baru.
b. Pemilihan
peralatan, perlengkapan dan teknologi yang akan digunakan dalam usaha.
Pemilihan peralatan
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pengusaha laundry, karena dalam kegiatannya usaha laundry pasti membutuhkan peralatan seperti mesin cuci yang
digunakan untuk mencuci baju-baju pelanggan. Pemiliahan mesin cuci yang
berkualitas tinggi akan mempengaruhi kualitas hasil cucian, dan hal itu juga
akan memberikan dampak pada jumlah pelanggan yang menggunakan jasa laudry tersebut.
Perlengkapan seperti
sabun cuci, dan pengharum pakaian juga menjadi hal yang perlu diperhatikan
pengusaha laundry, pemilihan sabun
cuci yang tidak sesuai akan mempengaruhi hasil cucian.
3) Masalah
ekonomi
Masalah
modal
Dalam pendirikan usaha apapun para
pengusaha pasti membutuhkan modal usaha untuk memualai usahanya. Modal untuk
mendirikan usaha dapat diperoleh pengusaha dari modal pribadi ataupun modal
dari pihak lain seperti koperasi simpan pinjam, Bank konvensional dan lain
sebagainya. Usaha laundry termasuk
usaha kecil menengah, namun masalah modal menjadi hal yang perlu mendapat
perhatian khusus bagi para pengusaha.
4) Masalah
manajemen
Masalah
manajemen juga menjadi salah satu masalah yang akan dihadapi oleh pengusaha
dalam mendirikan usaha. Manajemen yang baik dalam sebuah perusahaan akan
mempengaruhi hasil dan kinerja perusahaan. Dalam usaha laundry manajemen waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena
dalam kegiatannya ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan pada pelanggan
menjadi kunci utama. Jika usaha laundry
memberikan pelayanan tepat waktu, misalnya dalam hal menyelesaikan cucian dari
pelanggan dilakukan dengan tepat dan cepat maka pelanggan akan merasa puas dan
akan memberikan kepercayaannya mencucikan bajunya kepada pengusaha laundry yang bersangkutan. Begitupun
sebaliknya jika pengusaha laundry
tidak memberikan pelayanan yang tepat waktu, maka pelanggan akan beralih ke
usaha laundry lainnya yang dapat
berkomitmen dengan waktu.
3. Penutup
3.1 Simpulan
Makalah
ini memiliki simpulan sebagai berikut.
1)
Usaha laundry semakin menjadi usaha yang banyak dipilih oleh
pengusaha-pengusaha, karena memiliki potensi yang begitu besar terutama dengan
berkembangnya berbagai tempat usaha dan pemukiman yang pada gilirannya menambah
pelanggan potensial untuk menyewa jasa cuci pakaian. Dalam pemilihan lokasi usaha, Pencarian lokasi yang tepat
merupakan hal yang sangat penting. Keputusan yang
menyangkut pemilihan lokasi memiliki dampak yang luas dan panjang terhadap masa
depan perusahaan kecil. Para pengusaha harus mempertimbangkan kenyamanan dan
pilihan target pelanggan. Apabila pengusaha salah dalam strategi pemilihan
lokasi usaha laundry maka tidak
menolak kemungkinan, pengusaha tersebut akan gagal dan bangkrut di tengah
jalan. Oleh karena itu untuk memilih lokasi dalam pendirian usaha laundry harus diperhitungkan
matang-matang oleh pengusaha.
2)
Dampak positif pendirian usaha laundry antara lain, dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar, dapat menggali dan memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dan juga lingkungan sekitarnya,
perubahan budaya kewirausahaan yang dapat berdampak pada perubahan sikap
masyarakat, mengajarkan pada masyarakat untuk bisa menjadi seorang pengusaha,
perubahan demografi dengan terjadinya penurunan tingkat pengangguran,
memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal. Dampak negatif pendirian usaha laundry antara lain, banyaknya pendirian
usaha laundry baru akan menyebabkan
terjadinya persaingan yang ketat antar pengusaha yang notabene masih
bertetangga dan berada dalam satu lingkungan, Mengurangi sikap kemandirian
masyarakat lokal, Memberikan dampak negatif pencemaran lingkungan.
3)
Ada beberapa masalah yang akan dihadapi
oleh pengusaha baru dalam mendirikan usaha laundry
antara lain masalah fungsional yang meliputi masalah hukum. Masalah teknis yang
meliputi masalah pemilihan lokasi, pemilihan peralatan, perlengkapan dan
teknologi yang akan digunakan oleh pengusaha. Masalah ekonomi terdiri dari
masalah modal. Masalah manajemen. Semua masalah-masalah tersebut akan dihadapi
oleh para pengusaha laundry yang
ingin mendirikan usaha baru.
3.2 Saran
Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.
1) Pengusaha
baru
Makalah ini akan memberikan manfaat
bagi para pengusaha yang ingin mendirikan perusahaan baru, khususnya dalam
pendirian usaha laundry. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang pengaruh
pemilihan lokasi terhadap pendirian usaha laundry, dampak pendirian usaha
laundry terhadap masyarakat lokal dan juga memberikan gambaran umum
masalah-masalah yang akan dihadapi pengusaha laundry dalam mendirikan usahanya.
Sehingga para pengusaha baru akan lebih mudah mengetahui hal-hal yang ingin
diketahuinya tentang laundry.
2) Pelajar
atau mahasiswa
Makalah ini dapat digunakan oleh
para pelajar dan juga para mahasiswa yang membutuhkan informasi tentang
pendirian usaha baru khususnya usaha laundry. Dengan begitu para pelajar akan
mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan tentang pendirian usaha laundry.
Daftar
Rujukan
Chandra, Helmy. 2012. 4 Kiat Sukses Membuka Usaha Laundry Bagi
Pemula, (Online), (http://mesinlaundry.com/4-kiat-sukses-membuka-usaha-laundry-bagi-pemula/), diakses 10
November 2013.
Khoiruddin,
Ahmad. 2013. Jenis Usaha dan Kegiatan
Ekonomi di Indonesia, (Online), (http://ahmadkhoiruddinuad.wordpress.com/materi-2/bab-5/jenis-usaha-dan-kegiatan-ekonomi-di-indonesia/), diakses 12
November 2013.
Laundry, Family.
2011. Kursus Laundry, (Online), (http://traininglaundry.blogspot.com/2011/02/usaha-laundry-adalah-usaha-yang.html), diakses 10
November 2013.
Simanjorang,
Walson. 2013. Macam-Macam Usaha dan
Kegiatan Ekonomi di Indonesia, (Online), ( http://walson-simanjorang.blogspot.com/2013/01/macam-macam-usaha-dan-kegiatan-ekonomi_4262.html), diakses 12
November 2013.
Sukirno, Sadono., dkk. 2011. Pengantar Bisnis. Jakarta: Prenada Media
Group.
Tantri, Francis. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Zimmerer, Thomas W., Scarborough, Norman
M. 2009. Kewirausahaan Dan Manajemen
Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.
Biro Statistik dan Organisasi
Internasional.
Jumlah Penduduk di Seluruh Dunia 2012/2013. (Online), (http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=area&info1=6), diakses 17 November 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar