MENU

Halaman

Senin, Februari 01, 2021

PERILAKU KONSUMSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI

1.      PENGERTIAN, CIRI-CIRI DAN PEMBAGIAN BENDA KONSUMSI

a.      Pengertian

Konsumsi dalam ilmu ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah atau manfaat suatu benda (barang atau jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Kata kunci yang perlu di perhatikan adalah tujuan penggunaan benda itu untuk apa. Contoh: Deni memiliki ruang untuk olahraga lengkap dengan peralatan fitnesnya, setiap pagi Deni menggunakan tempat tersebut untuk berolahraga memenuhi hobinya, sedangkan pada siang hari biasanya Deni menyewakan ruang tersebut sebagai fitnes center untuk dapat digunakan orang lain. Maka dari contoh itu pagi hari ruang tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi, siangnya tidak.    

b.      Ciri-ciri

Adapun ciri-ciri benda konsumsi meliputi:

·         Benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi (benda yang butuh pengorbanan dalam mendapatkannya)

·         Benda yang dikonsumsi ditujuakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

·         Manfaat, nilai atau volume benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur

c.       Pembagian benda konsumsi

Atas dasar habis tidaknya suatu benda pada saat dikonsumsi, benda konsumsi dibedakan dibedakan sebagai berikut:

·         Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contoh: makanan, minuman, obat-obatan

·         Benda yang pemakaiannya berulang-ulang. Contoh: pakaian, rumah, laptop, Smart phone


2.      TUJUAN KEGIATAN EKONOMI

Seperti yang sudah tertera dalam pengertian kegiatan konsumsi, tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.

 

3.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI

Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi dibedakan menjadi 2 yaitu 1) faktor ekonomi dan 2) faktor nonekonomi:

1)      Faktor ekonomi

a)      Tingkat pendapatan (pada umumnya semakin tinggi pendapatan seseorang akan semakin tinggi pula jenis barang dan jasa yang dikonsumsi)

b)      Tingkat harga barang dan jasa (harga sudah pasti akan mempengaruhi jumlah konsumsi, semakin tinggi harga barang dan jasa semakin sedikit jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi)

c)      Ketersediaan barang dan jasa (apabila ketersediaan barang tidak ada, tidak akan bisa mengkonsumsi barang tersebut)

2)      Faktor nonekonomi

a)      Jumlah tanggungan keluarga (semakin banyak tanggungan keluarga maka akan semakin banyak pula jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi)

b)      Tingkat pendidikan (semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin beragam barang dan jasa yang dikonsumsi)

c)      Tempat tinggal (lingkungan dimana orang tinggal akan mempengaruhi barang apa yang akan dikonsumsi orang tersebut)

d)      Lingkungan sosial, budaya, agama dan adat istiadat (orang yang tinggal di daerah adat tertentu dengan budaya tertentu akan membutuhkan barang dan jasa yang berbeda dengan daerah lain)

 

4.      TEORI PERILAKU KONSUMEN

Konsep dasae dari perilaku konsumen dalam kegiatan konsumsi adalah “selalu berusaha mencapai utilitas yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya” konsep utilitas adalah derajat seberapa besar barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seseorang. Utilitas berkaitan dengan kepuasan seseorang dalam menggunakan barang atau jasa, oleh karena itu utilitas disebut juga nilai guna. Contoh: anda akan merasa puas apabila sudah bisa menggunakan barang dari merek terkenal, atau anda merasa puas apabila barang tersebut membuat anda nyaman.

Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana seorang konsumen memilih produk yang diyakini akan memberikan kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Teori perilaku konsumen dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:

1)     Pendekatan kardinal (utilitas marjinal) : pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertenu seperti uang, jumlah atau buah. Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen. Terkait kepuasan konsumen ini Herman Heinrich Gossen melakukan penelitian dan berhasil mengemukakan dua hukum yang berlaku yaitu:

a.      Hukum Gossen I

Dalam hukum Gossen I berbunyi: “Jika pemenuhan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, rasa nikmatnya atau puasnya mula-mula tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai pada akhirnya mencapai batas jenuh”

b.      Hukum Gossen II

Dalam Hukum Gossen II ini menyinggung bahwa konsumen memiliki kebutuhan yang beragam tapi dengan pendapatan yang terbatas, maka dari itu konsumen akan mengatur pemenuhan kebutuhannya sesuai tingkat intensitasnya (Kebutuhan tidak akan dipenuhi apabila kebutuhan primer belum terpenuhi) . Jadi Hukum Gossen II berbunyi “konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama”.

2)      Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki bebrapa kelemahan, antara lain: (1) terlalu subjektif dalam menentukan nilai guna total dan nilai guna marginal, (2) hanya membahas konsumsi barang-barang sederhana. Pendekatan ordinal lebih memberikan penekanan pada preferensi, yaitu “barang A lebih saya sukai dibandingkan barang B”, pendekatan ini membuat ranking atau urutan kombinasi barang yang dikonsumsi.

Pendekatan ordinal menggunakan kurva indiferensi. kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan sama. Pengukuran dengan kurva ini didasarkan pada asumsi:

·         Konsumsi mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi

·         Konsumen memiliki pendapatan tertentu

·         Konsumen berusaha mendapatkan kepuasan maksimal dari barang yang dikonsumsinya

·         Kurva indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (ordinal) menggambarkan kepuasan yang semakin tinggi.


sumber: S, Alam. 2017. Ekonomi Bisnis. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.


Jumat, November 20, 2020

Indonesia dan Dunia tahun 2020



Tahun 2020, menurut ku adalah tahun yang penuh kejutan untuk, kita semua, Indonesia, bahkan Dunia. Ada apa??

Akhir tahun 2019, Dunia dikejutkan dengan merebakknya virus baru yang cukup unik dan mematikan di Wuhan China. Virus ini menyerang organ pernapasan, sebenarnya bukan virus yang benar2 asing, sudah ada jenisnya tapi yang terbaru ini sudah berevolusi. Ya kita tahu.. Corona virus, yang sekarang kita kenal dengan ‘covid-19’. Banyak korban jiwa dan kejadiaan luar biasa terjadi karena virus ini. Pada awalnya virus ini menyebar disatu negara China/ Tiongkok namun dengan pesatnya menyebar ke negara2 tetangganya bahkan ke dunia. Kira2 apa penyebabnya?? Menurutku karena.. Penduduk China yang kita tahu banyak sekali melakukan imigrasi ke berbagai negara. Di negara manapun kebanyakan selalu (blm pasti juga) ada keturuan china. Oleh kerena itu virus dengan cepat menyebar diiringi orang2 yang melakukan perjalanan.

Efek dari penyebaran virus ini tidak bisa dianggap bercanda. Mulai desember 2019 china telah membuat keputusan me’lockdown’ wilayah wuhan yang menjadi episentrum virus. Ya.. Melockdown sekarang menjadi istilah yang umum kita dengar, yaitu membatasi warganya melakukan aktivitas diluar wilayahnya, bahkan sekarang #stayhome atau #dirumahaja menjadi hal yang lumrah. Semua orang yang berada di wilayah lockdown dilarang untuk keluar dan tak ada ijin orang untuk masuk kewilayah tersebut.

Awalnya semua perhatian dunia mengarah pada china terkait bagaimana melakukan penangannnya. Beberapa negara sudah bersiap menangani hal tersebut dengan membuat peraturan melarang warga negara china untuk masuk negaranya. Namun tak sedikit yang terkesan acuh dan menganggap enteng kasus ini, padahal kita tahu banyak korban jiwa yang berjatuhan di China. Salah satunya yang saya rasa menjadi penyesalan terbesar Indonesia. Akhir 2019 sampai awal 2020, china mati-matian melawan covid-19 ini tapi salah satu bapak menteri di Indonesia dengan santai mengatakan, “covid-19 tidak akan bisa sampai di Indonesia”. (Percaya diri itu baik, tapi waspada yang lebih utama).

Hingga semua itu berubah sejak maret 2020, ditemukan 2 korban positif pertama yang tertular covid-19 di Indonesia tepatnya di daerah depok jakarta. Sejak saat itu pemerintah seperti kalang kabut mengatasi masalah ini. Sejak saat itu juga penyebaran covid-19 menjadi tak terkendali. Sampai sekarang awal juni korban yang ada di Indonesia sudah mencapai 29 ribu jiwa. Meskipun jumlah itu masih bukan yang terbesar, tapi jumlah itu sudah membuat Indonesia kalang kabut.

Jakarta dan jawa barat menjadi episentrum penyebaran virus. Dampaknya juga tak main2, ekonomi indonesia sempat melemah, ditandai dengan dolar yang tinggi. Kehidupan sosial masyarakat berubah drastis. Kebijakan yang diambil pemerintahpun bermacam dan banyak menjadi sorotan. Seperti PSBB (Pembatasan sosial Berskala Besar), melarang orang keluar rumah, menganjurkan work from home, pembelajaran siswa dilakukan secara daring, tempat ibadah ditutup dan semua kegiatan sebisa mungkin hanya dilakukan dirumah saja, relaksasi kredit, dsb.

Tentu semua ada pro dan kontra, tapi yang jelas pemerintah indonesia dan tenaga medis Indonesia mati-mati an melawan covid-19. Semua kalangan masyarakat biasa, penguasa, selebritas berusaha menyesuaikan diri dengan covid-19. Lambat laun semuanya menjadi terbiasa dan terlihat "new normal" tatanan sosial baru.

Dan... Pada akhirnya usaha para ilmuan setiap hari Hingga saat ini bulan oktober para ilmuan dunia sudah berhasil menemukan vaksin untuk virus ini. Hal ini menjadi kabar baik dan angin segar untuk semuanya. Dan pada akhirnya pemerintah juga sedang berusaha memaksimalkan vaksin untuk orang-orang yang diprioritaskan terlebih dahulu. 

Lega.. Akhirnya kehidupan akan kembali normal. Tahun 2020, akan menjadi tahun yang tak terlupakan untuk semuanya. Dan tak terasa 2020 akan segera berakhir, Semoga tahun 2021 menjadi tahun yang lebih lebih lebih baik dari 2020.

Sekian ya ceritanya, sebagai pengingat aja, tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi Indonesia dan dunia yang harus melawan si covid-19. Dan sekarang kita sudah siap menyambut tata kehidupan baru dan menyambut 2021 dengan harapan yang lebih baik lagi. 

Selasa, November 17, 2020

Kebutuhan Manusia

 

 

1.      jenis-jenis kebutuhan

Jenis-jenis kebutuhan dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:

a.        Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitasnya

Tingkat intensitas adalah keharusan dalam pemenuhan kebutuhan, dalam hal ini dibedakan menjai 3 kebutuhan yaitu:

·         Kebutuhan primer: kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup manusia. Apabila tidak dipenuhi akan mengalami kesulitan. Contoh: kebutuhan pangan, Sandang dan papan.

·         Kebutuhan sekunder: kebutuhan pelengkap, yang dapat terpenuhi setelah memenuhi kebutuhan primer. Sifat kebutuhan sekunder penting dan harus dipenuhi tapi tidak akan mempengaruhi hidup seseorang. Contoh: kebutuhan sekolah, perlengkapan rumah tangga.

·         Kebutuhan tersier: kebutuhan yang sifatnya sebagai kebutuhan yang dapat meningkatkan status seseorang. Kebutuhan ini dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: pakaian mewah, mobil, motor.

 

b.        Jenis kebutuhan berdasarkan subjeknya

Subjeknya kebutuhan, adalah orang yang menikmati kebutuhan. Dalam hal ini kebutuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

·         Kebutuhan pribadi/ individu: kebutuhan yang berhubungan dengan individu tertentu dan hanya dinikmati oleh individu. Contoh: pakaian, tabungan, perlengkapan mandi dll.

·         Kebutuhan public/ kelompok: kebutuhan yang berhubungan dengan orang banyak/ public dan dinikmati oleh banyak orang dan dimanfaatkan untuk umum. Contoh: jalan raya, jembatan, sekolah, dll.

 

c.         Jenis kebutuhan berdasarkan waktu

Berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhannya kebutuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

·         Kebutuhan sekarang: kebutuhan yang mendesak dan harus dipenuhi dalam kurun waktu secepatnya dan tidak dapat ditunda-tunda. Contoh: kebutuhan obat untuk orang yang sakit.

·         Kebutuhan dimasa yang akan datang: kebutuhan yang dirancang dan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pada masa akan datang, dan biasanya masih dapat ditunda. Contoh: kebutuhan asuransi, atau tabungan untuk kuliah dimasa yang akan datang.

 

d.        Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan

Kebutuhan ini digolongkan berdasrkan sasaran pemenuhan kebutuhan yang digunakan. Dalam hal ini dibedakan menjadi 2 yaitu:

·         Kebutuhan jasmani: kebutuhan yang berhubungan dengan tubuh fisik manusia, dan pemenuhannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik. Contoh: makanan, istirahat

·         Kebutuhan rohani: kebutuhan yang berkaitan dengan mental atau sisi psikologis seseorang. Contoh: kebutuhan untuk berekreasi, kebutuhan untuk ketenangan jiwa dan rohani

 

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan.

Jika dicermati, terdapat perbedaan dalam jenis dan kebutuhan seseorang. Hal tersebut dapat dikarenakan adanya beberapa faktor seperti:

a.        Lingkungan

Lingkungan merupakan faktur utama yang membedakan kebutuhan seseorang. Setiap manusia yang tinggal dalam lingkungan berbeda akan memiliki kebutuhan yang berbeda. Contoh: orang yang tinggal didaerah dingin akan membutuhkan pakaian tebal, sedangakan seseorang yang tinggal di daerah pesisir pantai akan lebih membutuhkan pakain yang lebih tipis dari pada pakaian yang tebal.

 

b.      Agama

Agama yang dianut setiap orang juga sangat mempengaruhi kebutuhan yang dibutuhkan setiap orang. Misalnya: orang Islam akan membutuhkan mukena, sedangkan orang yang beragama Nasrani tidak akan membutuhkan mukena. Atau juga saat hari natal orang Nasrani akan membutuhkan pohon natal.

 

c.       Adat istiadat

Setiap daerah memili adat istiadat yang berlaku pada masing-masing wilayahnya. Hal ini juga akan mempengaruhi kebutuhan masyarakat dalam wilayah tersebut. Contoh masyarakat didaerah bali akan banyak membutuhkan dupa karena didaerah tersebut memiliki adat untuk melakukan doa setiap pagi hari. Contoh lain masyarakat yang tinggal di daerah keraton Yogyakarta akan banyak membutuhkan kain jarik untuk pakaian sehari-hari.

 

d.      Kemajuan peradaban

Kemajuan peradaban dan teknologi yang ada didaerah dan pada masa tertentu juga akan mempengaruhi kebutuhan seseorang. Contoh: pada jaman dulu orang yang suka menulis surat akan banyak membutuhkan perangko, namun dimasa sekarang orang yang ingin berkirim kabar tak perlu lagi menggunakan surat, bisa menggunakan handphone. Jadi pada masa sekarang orang-orang akan banyak membutuhkan handphone.

 

 

Review Drama : Happiness

  Detail Drama: Happiness Revised romanization: Happiness Hangul: 해피니스 Director: Ahn Gil-Ho Writer: Han Sang-Woon Network: tvN, TVING Episod...